Penanggulangan :
1.Menghadapi BAHAYA GEMPA DAN TSUNAMI KAWASAN STRATEGIS CILEGON
2.KESIAPSIAGAAN KAWASAN INDUSTRI
3.SOP BERSAMA RESPON GEMPABUMI DAN TSUNAMI
Kesiap siagaan dalam menanggulangi Gempa Bumi dan Tsunami di Kawasan Industri memiliki peran khusus yang harus di lakukan oleh pemerintah dan masyarakat agar mengurangi dampak korban jiwa maupun dampak materil yang dapat merugikan kita semua,
banyak jenis kawasan industri di dindonesia ini yang harus di perhatikan untuk menghadapi dari gempa bumi dan tsunami :
Kawasan industri:
1.Industri Baja
2.Industri Kimia
3.Industri Textile
4.Pertamina
5.PLN
6.PLTU
7.Pelabuhan Penyebrangan
8.Pelabuhan Barang
dll.

Potensi Bahaya ikutan akibat gempabumi dan tsunami dalam kawasan industri :
a)Ke
Potensi Bahaya ikutan akibat gempabumi dan tsunami dalam kawasan industri :
A) Kebakaran

B. Ledakan

Pabrik tersebut memproduksi bahan kimia diantaranya zinc oxide and zinc powder
C. Tumpahan Minyak

Pabrik tersebut memproduksi bahan kimia diantaranya zinc oxide and zinc powder
D. Sebaran Zat Beracun

KESIAP SIAGAAN MENGHADAPI GEMPA BUMI DAN TSUNAMI KAWASAN INDUSTRI
Rencana Kesiapsiagaan untuk kawasan Industri harus memenuhi :
a) Sistem komunikasi yang baik :
1.Harus memiliki akses untuk mendapatkan informasi gempabumi dan Peringatan Dini Tsunami
2.Harus memiliki memiliki sistem informasi dan komunikasi yang cepat untuk menyebarluaskan arahan evakuasi
b) Pelatihan dan pendidikan untuk memahami prosedur darurat :
1.Edukasi rutin untuk pegawai terkait kesiapsiagaan gempabumi dan tsunami
2.Simulasi gempabumi dan tsunami rutin untuk pegawai baik berupa TTX, Drill, ataupun Gladi Posko
c) Tindak lanjut dan komunikasi secara teratur antara instansi pemerintah dan industri dan memastikan ketersediaan peralatan darurat :
1.Penyusunan SOP Bersama
2.Latihan bersama dengan masyrakat dan pemerintah daerah
PENYIAPAN EVAKUASI DI TEMPAT KERJA :
1.Sediakan/pastikan/identifikasi tempat aman untuk berlindung
2.Latihan Drop, cover and Hold
3.Buat Rencana Evakuasi, sosialisasikan kepada pekerja
4.Latihan pendukung lainnya (P3K, Pemadam kebakaran)
5.Lengkapi peralatan keselamatan

PENGATURAN PENYIMPANAN BARANG DALAM INDUSTRI :

- Gudang dengan banyak rak lebih dari 3 meter harus dibaut ke lantai ditambatkan dengan batang saluran baja ke dinding atas dan langit-langit.
- Barang disimpan hati- hati barang yang lebih berat di rak bawah
- Sekat/pagar yang dapat dilepas dapat mencegah barang meluncur sambil memberikan akses ke pekerja dan fork lift.
- Perhatian besar harus dilakukan saat menyimpan bahan kimia atau bahan berbahaya lainnya bahan, hindari wadah kaca jika memungkinkan.
- Drum yang ditumpuk satu di atas yang lain sangat berbahaya; dan harus disimpan di rak dengan pagar.
- Laboratorium kimia dan uji harus menyimpan bahan kimia berdasarkan jenis, bukan berdasarkan abjad,.

RESPON SAAT TERJADI GEMPA UNTUK KAWASAN INDUSTRI :
1.Jangan panik, evakuasi dengan tenang dan cepat tegak lurus dengan pantai dan arah angin melalui rute pelarian yang ditentukan
2.Gunakan saputangan basah atau sepotong kain di wajah selama evakuasi
3.Menjaga orang sakit, lanjut usia, lemah, cacat dan orang lain yang tidak dapat mengungsi di dalam rumah dan menutup semua pintu dan jendela dengan rapat.
4.Jangan mengkonsumsi makanan/air yang terbuka dll yang terbuka ke udara, minum hanya dari botol Ganti pakaian baru setelah mencapai tempat/tempat berlindung yang aman, cuci tangan dengan benar
5.Dengarkan arahan dari pemerintah kabupaten/kebakaran/kesehatan/polisi dan otoritas terkait lainnya
6.Jangan memperhatikan rumor dan jangan menyebarkan rumor.
RESPON CEPAT TSUNAMI UNTUK OTORITAS PELABUHAN :

Tujuan utama yang berkaitan dengan tindakan keselamatan kapal :
1.Perlindungan keselamatan Jiwa,
2.Perlindungan properti (termasuk perahu itu sendiri)
3.Pencegahan kerusakan sekunder yang disebabkan oleh kapal yang hanyut.
Saat peringatan tsunami dikeluarkan, otoritas pelabuhan harus segera mengeluarkan peringatan, perintah, dan larangan untuk evakuasi lepas pantai. Otoritas pelabuhan, kapal dan perahu pemilik dan koperasi perikanan harus bertemu dan menyepakati langkah-langkah keamanan yang telah direncanakan sebelumnya yaitu :
1.Kapal sedang dan besar dievakuasi keluar pelabuhan;
2.Kapal yang tidak bisa dievakuasi lebih aman ditambatkan;
3.Kapal sedang dan besar akan dilarang memasuki pelabuhan.
Perhatikan Perkiraan Waktu Kedatangan tsunami dikeluarkan oleh BMKG. Jika ada cukup waktu, kapal kecil dievakuasi ke perairan yang lebih dalam (kedalaman sekitar 100 meter);
4.Jika tidak, sangat berbahaya untuk dievakuasi ke perairan lepas pantai, maka kapal ditambatkan dengan tambatan dan jangkar longgar dapat mengurangi risiko kapal hanyut ke darat.
5.Tidak ada metode terbaik untuk kapal yang sedang bongkar muat di darat. Jika ada waktu, perahu disarankan untuk turunkan jangkarnya di luar agar lebih stasioner saat tsunami. Menjaga tambatan dan jangkar kabel longgar secara luas diyakini efektif dalam mencegah mereka dari putus oleh tabrakan dari gelombang pertama atau regangan.
REAL TIME INFORMASI GEMPA :
BMKG harus memasang WRS New Gen, alat penerima informasi gempa bumi real time agar dapat mengetahui potensi gempa dan tsunami yang lebih akurat

LITERASI DAN SIMULASI KAWASAN INDUSTRI :
untuk mengasah kecekatan dalam menghadapi gempa bumi dan tsunami maka dapat di lakukan :
- Seminar Kebencanaan
- Simulasi Gempabumi dan Tsunami


Memperhatikan potensi tsunami di kawasan industri , para pengelola/pemilik industri perlu membangun mitigasi gempa bumi dan tsunami melalui upaya:
Edukasi dan latihan rutin untuk seluruh pekerja bersama-sama dengan masyarakat, penyiapan sarana evakuasi (Sirine, jalur, rambu dan tempat evakuasi).
SOP Bersama yang melibatkan pihak Industri, masyarakat, Pemerintah daerah, perlu segera disusun, untuk dapat melakukan respon cepat mengingat potensi bahaya ikutan di kawasan industri sangat tinggi.
Demikian rangkuman dari berpikirlah, semoga menambah wawasan bagi teman-teman semua agar mewaspadai terjadinya gempa bumi dan tsunami . terimakasih sampai berjumpa kembali.
source : BMKG | Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika