Setiap harinya server tidak lepas yang namanya downtime, apalagi ketika kamu hanya menggunakan hosting dan vps biasa dan tidak berbasis cloud, tentu saja backup menggunakan updraftplus merupakan hal yang wajib agar terhindar hal-hal yang tidak diinginkan
Tapi nyatanya banyak orang yang tidak paham menggunakan plugin yang satu ini, karena file backupnya yang diberikan itu tidak dalam satu file melainkan terpisah dan tentu saja membuat bingung yang baru pertama kali menggunakan updraftplus
Lalu alasan mengapa kamu harus menggunakannya? sebenarnya cukup sederhana.Karena bagi saya plugin ini sangat mudah digunakan dan 99% file backup bisa di restore kembali
1. Install dan Masuk Ke halaman Updraftplus

Saya biasanya jika ingin membackup website menggunakan updraftplus langsung ke halaman backupnya bukan ke bagian plugin, biasanya letak updraft plus ada di Pengaturan>UpdraftPlus backup (bahasa Indonesia) untuk bahasa inggrisnya saya yakin kalian sudah tahu
Baca: Plugin Cache WordPress Terbaik, 100% Mempercepat Website
Perlu diketahui biasanya pengguna yang menggunakan shared hosting akan terasa lambat ketika menggunakan updraft plus, jadi saran saya jangan keseringan membackup file karena akan membuat situs kalian menjadi lambat.
2. Langsung Ke Proses Backup

Jika kamu sudah masuk ke bagian settings>updraftplus dan tampilannya akan seperti ini dan untuk selanjutnya yang harus kamu lakukan klik bagian”cadangkan sekarang”, setelah mengkliknya tunggu proses membackup berlangsung
Seperti yang saya bilang tadi, untuk waktu prosesnya jika menggunakan shared hosting akan membutuhkan waktu lama karena biasanya spek hosting sangat dibatasi.
Backup Otomatis Menggunakan Google Drive
Percuma saja jika ada file backup namun kita tidak bisa mendownloadnya, apalagi kalo misalnya kita menggunakan jaringan internet mobile, tentu saja jika setiap saat membackup akan membutuhkan waktu lama dan terlebih lagi akan boros kuota, oleh karena itu solusinya adalah biarkan server mengupload sendiri file backupnya ke akun google drive milik kita
Caranya cukup mudah, kalian bisa ke bagian pengaturan seperti gambar dibawah ini dan jangan lupa pilih logo google drive

Setelah itu dibawahnya kamu jangan lupa setup Otentikasi dengan Google lalu klik authorize dan akan diarahkan ke halaman google drive minta izin ke kamu dan izinkan saja semuanya setelah itu selesai
Saran saya untuk jenis backupnya pilihlah manual, karena untuk mencandangkan web kita, tidak perlu menuju cpanel cukup melalui dashboard wp saja sudah bisa dibackup.
3. Setelah semua proses backup berhasil, Lakukan ini

Jika tahap-tahap semuanya dilakukan hasil akhirnya akan seperti ini, lantas berkas mana yang harus di unduh? Jawabannya yaitu semuanya harus kamu download karena jika tidak pasti untuk restore webnya akan tidak berhasil
Karena file backupnya sangat banyak dan membuat kalian bingung, saya sudah memberikan keterangan dari setiap berkas backup dibawah ini
DB | Bagian ini adalah sebuah berkas database yang berisikan data penting seperti plugin, postingan, dan komentar |
Plugin | Seperti namanya, berkas ini berisikan plugin tapi jika kamu hanya mengupload plugin nya saja tanpa DB, konfigurasi semua plugin sebelumya akan hilang |
Tema | File tema adalah berkas theme wordpress yang sudah kamu miliki, seperti sebelumnya kalo misalnya di theme milik kamu ada konfigurasi dan tidak import databasenya juga, pengaturan theme yang sudah kamu setting akan hilang |
Pengunggahan | Untuk bagian pengunggahan merupakan bagian dari kumpulan semua gambar, dokumen, dan yang terkait tentang upload melalui media Pustaka wordpress. |
Others | Untuk others saya belum mengetahuinya, mungkin cache? |
Lalu yang terbaik harus unggah yang mana dulu? Saran saya coba urutkan dari db>plugin>pengunggahan>themes
Cara mengatasi error ketika upload file backup di updraftplus
Saya pernah mengalami ketika ingin mengupload berkas backup selalu tidak bisa dan selalu muncul notifikasi error, oleh karena itu saran saya upload berkasnya melalui file manager atau ftp ke public_html>wp-content>updraftplus lalu upload, setelah itu klik scan remote storage.